Berburu tiket promo Air Asia (AA)pada 19
September 2012 tengah malam hanya membuahkan tiket satu kali jalan
Jakarta-Singapura seharga Rp. 115.000 untuk penerbangan 14 September 2013
dengan AA QZ 8266. Perjuangan mendapatkan tiket promo balik dari Singapura tak
membuahkan hasil. Akhirnya beberapa pekan kedepan mencoba mencari alternatif
penerbangan lain. Yang didapatkan kemudian, tepatnya 23 November 2012, adalah Lion
Air seharga Rp. 515.300,- untuk penerbangan 15 September 2013 dengan JT 157. Urusan transprotasi selesai sudah.
|
AA QZ 8266 Siap Tinggalkan Jakarta Menuju Singapura |
|
Boarding AA QZ 8266 14 September 2013 - Bandara Soetta |
Hampir setahun kemudian, tiba saatnya merealisasikan
hasil perburuan. Inilah kunjungan kedua saya sebagai backpacker (pelancong ransel) yang menginap di
Singapore. Kunjungan pertamanya 12-14 April 2013. Ini sekaligus merupakan
perjalanan ke Singapura yang pertama bagi saya dengan menggunakan AA. Pesawat
berangkat tepat waktu pukul 14.05. Duduk di seat 11 A (window) memungkinkan
saya merasa leluasa mengabadikan saat AA menyentuh landas pacu Bandara Changi.
|
AA 8266 landing position |
|
AA 8266 mendekati Bandara Changi |
|
AA 8266 di atas Bandara Changi |
|
AA 8266 menyentuk landas pacu Bandara Changi |
|
AA berhenti dengan sempurna |
Kepergian kali ini benar-benar tak dibekali
dengan refeshment informasi yang memadai mengenai tempat tujuan, utamanya
keluar dari Bandara Changi. Yah, terlalu percaya diri setelah beberapa kali
sowan ke negara singa ini. Tiba di Bandara Changi, begitu keluar dari pintu
imigrasi, baru sadar bahwa sudah lupa mendarat di terminal mana dan stasiun MRT
ada di sebelah mana. Beruntunglah papan petunjuk cukup jelas. Ingatan mulai terbangun
kembali bahwa AA dan Lion Air ada di Terminal 1, sementara Stasiun MRT ada di
Terminal 3 sehingga perlu naik Sky Train untuk menghubungkan keduanya.
|
Suasana Pintu Keluar Imigrasi Bandara Changi |
|
Menanti Skytrain menuju Terminal 3 tempat Stasiun MRT |
Begitu tiba di Stasiun MRT Changi, langsung top up Kartu EZ link sebesar SGD 10
(batas minimal pengisian). Dari stasiun ini saya turun di Stasiun Tanah Merah
untuk beralih ke MRT jurusan Joo Koon. Tujuan pertama saya adalah penginapan.
Kali ini saya menginap di Kallang
River Backpackers (Jalan Ayer 8). Untuk singkatnya sebut saja penginapan ini Kallang. Saya telah memesan satu tempat tidur di 6 Bed
Mixed Room dengan biaya semalam Rp. 112,428. Pemesanan saya lakukan 3 Juli 2013
melalui www.agoda.com. Lokasi penginapan ini
ada di kawasan Geylang, di seberang Stasiun MRT Kallang.
|
Kallang di Jalan Ayer 8 |
Saat check in saya diminta deposit SGD 10 sebagai jaminan kunci locker yang nantinya akan dikembalikan saat check out. Sore itu saya istirahat sejenak melihat-lihat suasana penginapan. Duduk santai diteras, menatap pemandangan di depan berupa kereta MRT yang hilir mudik. Depan penginapan adalah tanah lapang sehingga lalu lintas MRT dapat terlihat dengan mudahnya.
|
Kallang: 6 Mixed Bed Room |
|
Kamar Mandi Kallang, ada air panas |
Penginapan menyediakan air minum (panas maupun dingin), teh celup, dan peralatan makan yang semuanya disediakan di teras. Sarapan juga tersedia gratis berupa roti selai. Secara umum, penginapan ini cukup layak untuk penginapan pelancong ransel individual. Harga dan fasilitas yang didapatkan cukup sebanding. Lokasinya benar-benar strategis di dekat Stasiun MRT Kallang.
|
Teras Kallang, menjadi semacam lobby |
Setelah
agak tenang beristirahat, malam itu sekitar pukul tujuh saya meluncur ke
kawasan Bugis dengan menggunakan MRT. Ini merupakan kunjungan tak terencana,
hanya sekedar mengisi waktu. Di kawasan Bugis saya juga hanya melihat-lihat
sebentar suasana pusat perbelanjaan yang ada di situ. Cukup sekedar mengenali
suasana dan mengingat-ingat tempatnya bagi saya sudah cukup karena saya tidak
terlalu menikmati kegiatan belanja.
|
Imam Banana Leaf Restaurant - Lor 1 Geylang |
Setiba
kembali di penginapan, saya mampir makan malam. Kali ini pilihan jatuh pada
Imam Banana Leaf Restauran yang lokasinya hanya berjarak selisih dua bangunan
dari penginapan. Ini merupakan rumah makan India yang buka 24 jam, terletak di
Lor 1 Geylang. Begitu dekatnya jarak dengan penginapan, maka menu yang telah
tersaji dan kita bayar bisa kita bawa ke teras penginapan. Jadi untuk menikmati
makannya kita tidak harus di dalam ruangan restoran yang bersangkutan. Malam
itu saya menyantap nasi goreng seharga SGD 3,5.
|
Nasi Goreng SGD 3,5 |
Minggu
(15 September 2013) pukul 06.30 saya meluncur ke Stasiun Kallang. Pagi itu
tujuan saya adalah Garden by the Bay. Untuk ke tempat ini saya keluar dari
Stasiun Bayfront. Sejenak saya mengamat-amati lobi hotel Marina Bay yang ada di
seberang Garden by the Bay.
|
Lobby Hotel Marina Bay |
|
Lobby Hotel Marina Bay |
Cuaca mendung pagi itu. Begitu saya hendak beranjak ke Garden by the Bay hujan deras mengguyur. Apa boleh buat, saya berteduh saja sambil sesekali mengambil gambar Garden by the Bay dari kejauhan.
|
Garden by the Bay |
|
Garden by the Bay |
|
Garden by the Bay |
|
Garden by the Bay |
|
Garden by the Bay |
|
Garden by the Bay |
|
Garden by the Bay |
Hujan
ternyata berlangsung tiada henti meski tak terlalu deras lagi. Saya pun
memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Church
Of Saints Peter and Paul yang hanya berjarak beberapa
jengkal dari Stasiun Bras Basah. Berangkat dari Stasiun Byfront sekitar pukul delapan
pagi dengan harapan bisa mengejar jadwal ibadah (misa) pukul 8.30. Sampai
lokasi lima menit sebelum misa dimulai dalam kondisi gerimis. Saat akan mengambil
lembar panduan baru sadar bahwa misa dalam bahasa Mandarin. Tak jadi soal, yang
penting mengikuti ibadah meski tak bisa menangkap sama sekali maksudnya.
|
Church Of Saints Peter and Paul |
|
Church Of Saints Peter and Paul |
Selesai
ibadah, bergegas kembali ke penginapan Kallang, namun mampir sarapan terlebih
dahulu. Kali ini pilihan jatuh di rumah makan Eating House yang terletak di
Geylang Road pada ruas antara Lor 1 dan Lor 3. Ini semacam rumah makan Padang,
seperti yang tertulis di papan namanya: “Authentic Nasi Padang – Best Mee Rebus
in Singapore”. Dilihat dari beberapa tamu berjilbab, kelihatannya ini merupakan
salah satu tempat makan makanan halal di kawasan Geylang. Beberapa orang yang
habis berolah raga di Minggu pagi itu mampir menyantap mie rebus di tempat
makan yang hanya buka pagi sampai siang hari ini. Menu sarapan yang saya pilih
adalah nasi uduk seharga SGD 3.
|
Eating House - Geylang Road |
|
Nasi Uduk Eating House |
Sarapan
beres, kembali ke penginapan untuk istirahat sejenak dan check out. Sambil
menanti waktu check out, saya menyantap roti tawar selai yang merupakan paket
sarapan yang disediakan oleh penginapan.
Masih banyak waktu untuk menanti penerbangan balik ke Jakarta yang dijadwalkan pukul 17.15. Saya pun meluncur ke Stasiun City Hall dengan harapan dari tempat ini akan berjalan-jalan menuju Merlion. Ternyata hujan deras kembali mengguyur Singapura di hari Minggu itu. Saya hanya bisa menikmati jalan di pusat perbelanjaan di sekitar stasiun. Setelah hujan agak reda, saya lihat bangunan gereja di dekat stasiun dan dari peta saya tahu itu Chatedral St. Andrew. Berlari-lari kecil saya menuju ke gereja ini. Saat masuk gereja dan mencoba melihat leaflet atau papan pengumuman jadwal ibadah, seorang ibu memberi tahu bahwa ini bukan gereja Katolik namun gereja Anglican.
|
Chatedral St. Andrew |
Balik
dari City Hall saya kembali ke kawasan Geylang dekat lokasi penginapan dan
kembali turun di Stasiun Kallang. Tujuan saya adalah makan siang di kantin G5
Food House. Kantin ini terletak di kompleks parkiran apartemen di Sim Ave,
namanya: Jalan Besar Town Council – Heart and Home. Ancar-ancarnya adalah halte
bis Sim Ave B03. Letaknya di tepi rel MRT tak jauh dari Stasiun Kallang ke arah
Stasiun Aljunied. Berbaur dengan pengunjung lain, di antaranya para sopir taxi,
saya menyantap makan siang Pork Ribs Rice seharga SGD 3. Menu lain juga cukup
bervariasi, baik halal maupun non-halal, dengan harga rata-rata SGD 4 per
porsi.
Balik dari City Hall saya kembali ke kawasan Geylang dekat lokasi penginapan dan kembali turun di Stasiun Kallang. Tujuan saya adalah makan siang di kantin G5 Food House. Kantin ini terletak di kompleks parkiran apartemen di Sim Ave, namanya: Jalan Besar Town Council – Heart and Home. Ancar-ancarnya adalah halte bis Sim Ave B03. Letaknya di tepi rel MRT tak jauh dari Stasiun Kallang ke arah Stasiun Aljunied. Berbaur dengan pengunjung lain, di antaranya para sopir taxi, saya menyantap makan siang Pork Ribs Rice seharga SGD 3. Menu lain juga cukup bervariasi, baik halal maupun non-halal, dengan harga rata-rata SGD 4 per porsi.
|
G5 Food House - Sim Ave |
|
Pork Ribs Rice |
Akhirnya tibalah saat tuk kembali ke Jakarta. Kali ini, Minggu (15 September
2013), Lion Air JT 157 menempatkan saya pada seat 9 A (jendela). Pesawat tinggal
landas sepuluh menit terlambat dari jadwal seharusnya pukul 17.15.
|
Lion Air JT 157 Singapura - Jakarta di Bandara Changi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar