Senin, 26 Januari 2015

Kunjungan ke Yogyakarta Awal Tahun 2015


Data Perjalanan:


Date
Route
Maskapi
Flight
Skedul
Pesan
Harga
Seat
1 Jan. 15 Jakarta - Yogyakarta Air Asia
QZ 7558
05.2006.25 31  Jan. 14 IDR 480.600 26A
2 Jan. 15 Yogyakarta – Jakarta Jatineg. KA Bima
41
21.20 -04.44 2 Jan. 15 IDR 540.000 12A


Rabu (31 Desember 2014) sore sekitar pukul 15.45, di tengah hujan deras yang mengguyur ibukota, Saya bergegas menuju Stasiun Kereta Gambir naik taxi Express putih. Harapannya, Saya akan mendapakan tiket kereta Bima menuju Jogja pemberangkatan pukul 16.20 di harga Rp. 540.000,- Langkah ini saya ambil setelah sejam sebelumnya mendapatkan info dari call center KAI 121 yang menginformasikan bahwa ada tiga pilihan yang masih tersedia untuk ke Jogja petang sampai malam itu: Bima, Gajayana, dan Argo Dwipangga. Pilihan jatuh pada Bima karena diperkirakan sampai Jogja pukul 23.47, berarti bertepatan dengan malam pergantian tahun.


Luar biasa rupanya pergerakan ketersediaan tiket kereta akhir tahun ini. Sesampai di depan loket Stasiun Gambir pukul 16.10,  ternyata tiket sudah tidak ada sama sekali. Akhirnya berdiri memelototi data monitor ketersediaan tiket. Tiba-tiba muncul satu tiket Argo Dwipangga karena ada yang membatalkan. Ragu-ragu; akhirnya tidak saya ambil. Tak lama kemudian muncul tiga seat Gajayana. Ini yang saya inginkan sebenarnya karena kereta berangkat pukul 17.40 alias tidak terlalu malam. Harga tiket ternyata Rp. 565.000,- .
 
Hitung punya hitung, saya putuskan batal naik kereta ke Yogya sore itu. Saya memilih berangkat esok paginya dengan AirAsia pukul 05.20 di harga Rp. 410.000,- sesuai harga yang saya lihat dua jam sebelumnya. Saya pikir ini lebih berharga. Dalam hati saya bergumam, “Dengan ongkos yang relatif sama, saya bisa istirahat sejenak malam ini, menikmati suasana pergantian tahun, dan menempuh waktu perjalanan yang lebih singkat.” Deal !

Bus Hiba Utama Pemberangkatan Pertama Depok 02.00 WIB 
Masih belum puas, Saya coba tanyakan kalau saya beli go show di bandara esok pagi dengan asumsi harga tiket yang sama masih tersedia berapa ongkos yang mesti saya bayar. “Ada processing fee sebesar Rp. 60.000,-,” jawab petugas di seberang sana. Itupun dengan risiko harga yang saya inginkan sudah tidak ada. Pembayaran dengan kartu kredit fee-nya sebesar Rp. 29.700,-. Ya sudah, Saya beli tiket malam itu juga. Bukan main perjuangan saya kali ini untuk mendapatkan tiket dadakan. Hitung-hitung, buat tambah pengalaman.  Sekedar referensi, harga tiket tertinggi Jakarta - Jogja yang pernah saya beli adalah Rp. 567.900,- pada penerbangan 19 November 2013.
 
Pukul 23.30 Saya keluar rumah ke tempat angkot yang akan membawa ke Terminal Depok. Pukul 23.50 naik angkot. Tak ada penumpang lain, kecuali seorang wanita yang tampaknya orang spesial si sopir angkot. Suasana letupan kembang api bertubi-tubi mengiringi perjalanan saya di angkot. Yah, tepat pukul 00.00 pun Saya masih berada di angkot menyaksikan semaraknya detik-detik pergantian tahun.
 
Pukul 00.15 sampailah di loket Bis Hiba Utama yang melayani Depok – Bandara Soetta. Saya siap menunggu pemberangkatan bis pertama pukul 02.00. Sempat melongok keluar sebentar, terlihat panggung hiburan tahun baru di Plaza Depok masih hingar bingar dengan tampilan penyanyi. Setengah jam kemudian lampu panggung padam, acara spesial malam itu pun tuntas. Saya pun masuk dalam kesunyian suasana malam itu di ruang tunggu bis.


AirAsia QZ 7558 siap meninggalkan Jakarta menuju Jogja


AirAsia QZ 7558 tiba di Jogja

AirAsia QZ 7558 membongkar bagasi di Bandara Jogja

 

Dalam kunjungan kali ini prioritas Saya adalah menghadiri acara pernikahan relasi. Pemberkatan pernikahan berlangsung di Gereja Katolik St. Petrus & Paulus Minomartani. Resepsi diselenggarakan di Gedung Pertemuan UPN Ring Road Utara.

Persiapan Upacara Pemberkatan Pernikahan

 Kelompok Paduan Suara Pengiring Pernikahan
 

Kesempatan ini juga Saya gunakan untuk berkunjung ke pusat kerajinan kulit Manding Bantul. Sepatu seharga Rp. 120 ribu, serta dua buah gesper masing-masing seharga Rp. 90 ribu terbeli oleh Saya.

Bagaimana dengan kepulangan ke Jakarta? Untuk kali ini saya naik kereta yang ongkosnya lebih mahal ketimbang pesawat saat keberangkatan. Apa boleh buat, suasana liburan pergantian tahun membuat Saya tidak mudah mendapatkan tiket dadakan. Tiket baru saya beli dua belas jam sebelum keberangkatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar