Masih ingat kejadian saat warga mendobrak dan meruntuhkan secara paksa penutup akses masuk kampus Universitas Indonesia (UI) di dekat Stasiun Pondok Cina? Kejadian itu berlangsung beberapa waktu silam saat UI memutuskan untuk menutup secara permanen sejumlah akses kendaraan bermotor roda dua untuk alasan keamanan kampus. Warga keberatan dengan langkah tersebut karena konon sebelum kampus dibangun jalan tersebut sudah ada dan menjadi fasilitas publik.
Memang senyatanya kendaraan bermotor yang melewati kampus UI tidak selalu memiliki keperluan dengan UI. Jika kita amati, sebagian besar hanya melintas saja dari Kukusan ke Jalan Margonda (atau sebaliknya), atau ke Stasiun UI, Stasiun Pondok Cina, atau Depok Town Square. Jadi, akses tersebut lebih merupakan jalan pintas yang dirasakan vital oleh sebagian besar warga bila dilihat dari volume kendaraan bemotor yang melintas saban harinya. Dapat dipastikan bahwa kebanyakan pelintas adalah pengguna tetap yang sehari-harinya, terutama pagi dan sore, rutin melewati jalan tersebut. Wajar jika warga menolak kebijakan penutupan jalan ini.
Memang senyatanya kendaraan bermotor yang melewati kampus UI tidak selalu memiliki keperluan dengan UI. Jika kita amati, sebagian besar hanya melintas saja dari Kukusan ke Jalan Margonda (atau sebaliknya), atau ke Stasiun UI, Stasiun Pondok Cina, atau Depok Town Square. Jadi, akses tersebut lebih merupakan jalan pintas yang dirasakan vital oleh sebagian besar warga bila dilihat dari volume kendaraan bemotor yang melintas saban harinya. Dapat dipastikan bahwa kebanyakan pelintas adalah pengguna tetap yang sehari-harinya, terutama pagi dan sore, rutin melewati jalan tersebut. Wajar jika warga menolak kebijakan penutupan jalan ini.
Meski kemudan batal ditutup permanen, sesekali UI tetap menutup jalan ini. Bila di UI tengah ada acara wisuda, ujian masuk, kedatangan tamu agung, atau peristiwa lain yang sejenis, maka jalan ini biasanya akan ditutup. Pemberitahuan penutupan dilakukan melalui spanduk yang dipasang beberapa hari sebelumnya di atas pintu akses. Sayang, UI seringkali tidak konsisten melakukan pemberitahuan semacam ini. Malam hari akses masih berjalan normal, tiba-tiba saja pagi harinya pintu tidak dibuka tanpa informasi sedikitpun. Ini yang juga terjadi pagi tadi (Sabtu, 8 September 2012), banyak pengendara kendaraan bermotor yang terkejut karena akses ditutup tanpa informasi. Keadaan yang terjadi berulang kali ini hendaknya diwaspadai mengingat situasi demikian potensial menyulut kemarahan pengguna jalan.
Banyak pengendara kendaraan bermotor yang kecewa dan gusar karena harus jalan memutar yang cukup jauh. Sebagian kendaraan nekat memanfaatkan celah jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki seperti ilustrasi foto.
Sekedar mengingatkan saja pada pihak UI, jika kemarahan warga tersulut dan tidak terkendalikan, maka bisa saja akan mengarah pada tindakan vandal dan anarki. Apakah ada kesulitan besar bagi UI untuk secara konsisten melakukan pemberitahuan kepada publik jika akan melakukan penutupan akses kendaraan bermotor? Mudah-mudahan ini tidak ada hubungannya dengan kekisruhan kepemimpinan UI yang tengah berlangsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar