Selasa, 25 Maret 2014

Jakarta - Kuala Lumpur 12 - 14 Oktober 2013



Transportasi

Selasa (15 Oktober 2013) adalah hari libur Idul Adha. Maka, jadilah Senin (14 Oktober 2013) menjadi hari kejepit yang saya ambil sebagai hari cuti. Perburuan tiket promo pun saya lakukan pada 22 November 2012 dan membuahkan tiket Lion Air dengan kode booking OXKQND dibeli harga Rp. 698.700 (Victor Class). Selengkapnya adalah ini :

Date
Route
Maskapi
Flight
Skedul
Pesan
Harga
Seat
12 Okt. 13 Jakarta – Kuala Lumpur Lion Air JT 280 11.4014.40 22 Nov. 12 IDR 698.700 31C
14 Okt. 13 Kuala Lumpur  - Jakarta Lion Air JT 281 15.30 – 16.35

?

JT 280 siap meninggakan Bandara Soetta menuju KL

Ini menjadi kunjungan pertama saya ke Malaysia melalui Kuala Lumpur International Airport (KLIA) setelah kunjungan sebelumnya sekitar 2003 akhir. Dalam kunjungan ini saya relatif easy going. Dalam keadaan kesehatan yang kurang prima, saya tidak menargetkan akan pergi kemana selama di Kuala Lumpur (KL). Toh sebelumnya untuk tahun 2013 ini saya sudah dua kali ke KL melalui Low Cost Carrier Terminal. Pada saat berangkat target saya hanya bernostalgia melihat-lihat KLIA setelah sepuluh tahun lewat.  

Penumpang memasuki JT 280

Transportasi dari KLIA ke KL Sentral


Tiba di KLIA saya menyusuri setiap lantai bandara agar mata ini familiar dengan sudut-sudut bandara. Untuk menuju KL Sentral (tempat penginapan), saya menggunakan bis. Saya tahu ada kereta ke sana, namun ongkosnya lebih mahal. Saya juga ingin pengalaman baru. Dari KLIA ke KL Sentral menggunakan Coach Bus. Terminal pemberangkatan bis ini lokasinya terpisah dari bangunan Bandara. Untuk menuju terminal, dari ground floor kita keluar atau menyeberang. Di counter bis ini banyak penjual makanan atau kantin. Pemberangkatan bis setiap jam sekali. Kalau dari KL Sentral pemberangkatan bis mulai pukul 05.00 sampai pukul 11.00. Harga tiketnya MR 10.



Tempat penitipan tas di KL Sentral 

Penginapan Central Lodge Guest House di KL Sentral

Halaman depan Central Lodge Guest House
Kali ini saya menginap di Central Lodge Guest House yang lokasinya tak jauh dari KL Sentral. Untuk menuju ke penginapan ini, lurus saja ikuti arus keluar penumpang bis yang turun di KL Sentral, menyeberang traffict light pertama. Jalan  lurus sedikit lagi, kemudian lihat kanan jalan di perempatan lampu merah Jalan Abdul Samad. Nah, di sudut antara Jalan KL Sentral dengan Abdul Samad itulah penginapan ini terletak. Tepatnya di Jalan Tun Sambathan 4 No. 27A (lantai 4), Brickfields, Kuala Lumpur.

Pintu Masuk Central Lodge di Samping Karaoke

Penginapan ada di gedung yang sama dengan tempat karaoke di lantai 1. Oleh karenanya untuk menuju ke penginapan kita melewati tangga darurat di sampaing karoke menuju lantai 2. Dari sini kita menggunakan lift untuk menuju resepsionis penginapan yang ada di lantai 4.

Kamar paling depan berjendela
Booking untuk menginap dua hari di sini saya lakukan melalui www.hostel.com dengan membayar USD 3. Pada saat kedatangan saya diminta untuk  membayar kekurangannya sebesar RM 57 serta deposit untuk kunci kamar sebesar RM 10 yang akan dikembalikan saat check out.

Beruntung saya mendapatkan kamar berjendela, terletak pada sudut depan. Dari sini kita bisa melihat pemandangan di seberang jalan. Kamar tidak ada fasilitas AC, namun terpasang kipas angin besar di sudut atas ruangan. Kamar mandi bersama dengan fasilitas air panas terlihat cukup bersih, ada tiga buah terletak di belakang.   




Bisa melihat pemandangan seberang jalan

Seperti hostel kebanyakan, penginapan ini menyediakan standar sarapan berupa roti. Di berbagai tempat ada aturan/ketentuan jika kita ingin menginap di sini. Air minum isi ulang tersedia untuk minum di dalam, tidak diperkenankan mengisi botol. Ada penambahan biaya jika kita membutuhkan handuk (RM 4) dan selimut (RM 5). Untuk fasilitas internet kita harus membayar RM 3 untuk jam pertama dan selanjutnya RM 1,5. Bila tinggal dua hari atau lebih maka fasilitas internet dapat kita nikmati dengan gratis.


Church of Our Lady of Fatima

Pada kunjungan sebelumnya saya pernah mengikuti ibadah di Gereja Holy Rosari yang terletak di Jalan Tun Sambathan. Rasanya terlalu jauh. Maka saya memutuskan untuk mencari alternatif yang sudah saya siapkan sebelum keberangkatan ke KL kali ini. Hari pertama tiba di KL, petang itu, saya pun menyusuri Jalan Tun Sambathan. Di sudut pertemuan Jalan Tun Sambathan dan Jalan Abdul Samad tersua Church of Our Lady of Fatima.



Church of Our Lady of Fatima persisnya terletak di Jalan Sultan Abdul Samad, Brickfields, 50470 Kuala Lumpur. Masih terlalu sore saat saya tiba Sabtu sore itu. Misa belum mulai. Saat itu sedang berlangsung bangian akhir dari pemberkatan pernikahan pasangan India. Ya, sebagian besar umat di gereja ini sepertinya memang warga keturunan India.


Misa akhir pekan di gereja ini dilaksanakan beberapa kali. Misa Sabtu pukul 18.30, sedangkan misa Minggu pukul : 07.00, 08.30, dan 10.30. Sabtu petang itu pun akhirnya saya mengikuti misa pukul 18.30. Pulangnya mampir makan malam di Medan Selera KL Sentral, merogoh saku RM 4 saja.


Menjelang Misa di Gereja Our Lady of Fatima KL Sentral

Dinner hari pertama: RM4 di Medan Selera



Tanjung Malim


Menikmati perjalanan kereta; ya, inilah favorit saya. Dalam kereta saya bisa duduk santai, mengamati pemandangan sepanjang jalan, cara termudah untuk menyisir gambaran kota yang kita kunjungi secara cepat. Sambil istirahat dan melamun selama perjalanan juga tidak masalah. Benar-benar liburan yang santai.

KL Station


KL Station
Akhirnya kesampaian juga menikmati perjalanan kereta KL Sentral - Tanjung Malim, satu-satunya jalur kereta yang belum pernah tertuntaskan oleh saya dalam kunjungan-kunjungan sebelumnya. Dengan membayar tiket RM 7 sekali jalan, Minggu 13 Oktober 2013 tercatat sebagai hari bersejarah dimana saya berhasil menyelesaikan melintas seluruh jalur kereta dalam kota KL. Balik ke KL Sentral lagi, saya sempatkan mampir makan sore di Medan Selera. Kali ini harga yang harus saya bayar untuk mengenyangkan perut adalah RM 5.


KL Station

KL Station

KL Station







Tidak ada komentar:

Posting Komentar