Senin, 04 Februari 2013

Jakarta – Perth by Garuda (20 Dec. 12 – 1 Jan. 13); not direct flight



Ini merupakan perjalanan dadakan. Tak terbersit sebelumnya bakal ke Australia dengan Garuda karena setiap kali menjenguk website-nya senantiasa tertampang tiket dengan harga yang tak bakal terjangkau. Di luar dugaan, hari pertama setelah libur natal, tepatnya 26 Desember 2012, iseng-iseng saya kunjungi website Garuda dan ternyata ada harga yang menarik untuk penerbangan Jakarta-Perth pp. Setelah menimbang-nimbang, sore itu saya putuskan untuk beli tiket Jakarta-Perth pp untuk penerbangan akhir tahun di harga USD 433.2, hargaterendah yang pernah saya lihat di sepanjang tahun 2012.
  
Melihat kode penerbangannya (GA 724 untuk pergi dan GA 725 untuk pulang), saya simpulkan ini merupakan penerbangan langsung. Kesimpulan ini diperkuat oleh kode (nomor) penerbangan lainnya di hari yang sama dimana disebutkan untuk Jakarta-Perth akan menggunakan dua nomor penerbangan yang berbeda. Yang pertama adalah kode untuk Jakarta-Denpasar dan kode kedua untuk Denpasar-Perth.

Rupanya kesimpulan sayas alah. Hal ini saya ketahui Sabtu pagi (29 Desember 2012) saat check in di BandaraSoetta. Petugas menjelaskan tidak ada penerbangan Garuda yang langsung ke Perth; semuanya melalui Denpasar. Saya pun menanyakan apakah di Denpasar harus turun dan ganti pesawat atau tetap tinggal di pesawat. Petugas mengatakan: “Tunggu saja nanti pemberitahuan di pesawat.”

Beberapa menit menjelang berangkat, saya lihat penumpang di ruangtunggu E-2 terminal 2E jumlahnya sedikit, tidak sampai 15 orang. Pikirsaya, ini karena penerbangan pagi (pukul 06.05). Pun ketika saya sudah berada di pesawat, penumpangnya sedikit. Lagi-lagi kesimpulan saya salah. Yang sedikit dan sudah masuk lebih dulu di pesawat adalah penumpang tujuan Perth. Beberapa menit kemudian masuklah segerombolan penumpang yang dihantar menggunakan bis dari terminal 2D (Garuda domestik) masuk kepesawat GA 724 tujuan Perth yang saya naiki. Rupanya mereka inilah penumpang domestic tujuan Denpasar yang bergabung dengan penumpang tujuan Perth dalam pesawat yang sama. Pesawat pun penuh dengan penumpang, tinggal landas menuju Denpasar.


Beginilah pesawat GA 724 dengan logo Garuda tempoe doloe setibanya di Denpasar. Kami, penumpang tujuan Perth, dipersilakan keluar pesawat dan menunggu di ruang tunggu BandaraNgurah Rai karena pesawat akan dibersihkan sebelum melanjutkan penerbangan ke Perth.

Lumayan lama juga transit di Denpasar, hampir 45 menit sebelum akhirnya tinggal landas menuju Perth. Penumpang tidak penuh, mungkin 60% saja kursi terisi. Saya bisa memilih tempat duduk sesuka hati meski boarding pass semenjak dari Bandara Soetta tercetak seat 14A.


Beginilah menit-menit pesawat meninggalkan Denpasar.


 


Perth tampaknya bukan merupakan kawasan yang dipadati oleh hunian pemukiman maupun bangunan. Tampak dari jendela pesawat sebelum mendarat, banyak hamparan tanah kosong.





Saat pramugari meminta penumpang untuk mengenakan sabuk pengaman untuk bersiap mendarat, yang berarti sudah dekat dengan kota, pemandangan di bawah pun masih tampak demikian lengang.






Pesawat pun mendarat dengan selamat, berputar-putar nun jauh sebelum  mencapai terminal. Di bagian pemeriksaan bagasi, snack di pesawat yang saya bawa terdeteksi oleh petugas. Ada sepotong wortel dan ketimun mungil yang disita, sementara coklat dan biskuit boleh dibawa. Sebuah pembelajaran buat saya.

  

Suasana natal masih terasakan di penghujung Desember 2012. Sebuah pohon natal raksasa tinggi menjulang di area Bandara Perth.

Kunjungan saya bertepatan dengan musim panas. Suhu di luar luar biasa panas menyengat, bahkan bisa mencapai 41  derajat celcius pada saat-saat tertentu.

Minggu 30 Desember 2012, siang sepulang dari gereja, saya berkunjung ke Kings Park (“Kings”). Untuk menuju lokasi saya menggunakan Kereta Trans Pert, turun di Perth Station dan menyusuri jalan bawah tanah untuk keluar di halte Perth Underground di William St. Dari tempat ini naik bis gratis CAT yang jalur merah (Red CAT). Bis ini tidak masuk ke lokasi, oleh karenanya turun di halte terdekat, yaitu Havelock St. Dari tempat ini kita menyusuri jalan sampai Kings Park Road, kemudian belok kiri untuk sampai pintu gerbang Kings; ikuti jalan masuk yang namanya Fraser Ave. Lahan pepohonan terbentang dengan luasnya. Area Kings begitu luas sehingga saya hanya sanggup untuk menyusur sepanjang Fraser Ave saja.


 

 Dari ketinggian Kings saya sempatkan untuk mengambil gambar kota Perth.



Keesokan harinya, dalam susana terik mentari yang terasa menyengat saya memberanikan diri untuk mengunjungi, atau tepatnya mengamati, pintu masuk kebun binantang Caversham Wildlife Park. Observasi dulu tempatnya, suatu saat bila sudah cukup bekal akan mencoba masuk lokasi karena diberlukan pembayaran tiket. Untuk sampai ke tempat tersebut, saya naik kereta Trans Perth, turun di Stasiun Basendean. Keluar dari stasiun saya naik bis di terminal paling belakang (paling kanan) dari pintu keluar stasiun. Cukup lama menantikan bis, kira-kira 45 menitan.











Di penghujung tahun 2012, saya berkesempatan untuk menikmati suasana detik-detik pertantian tahun 2012 ke 2013. Duduk santai di Burswood terasa lumayan nyaman meski suhu masih tetap panas sebenarnya. Dan...tepat pukul 00.00 kembang api membuncah ke angkasa diiringi bunyi ledakan silih berganti. Inilah sebagian dari kemeriahan suasana pesta kembang api itu.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar