Ini
adalah kunjungan saya yang pertama sebagai backpacker dan menginap di
Singapore. Kunjungan sebelumnya adalah sehari sebelum lebaran 2012, setengah
hari alias tidak menginap. Kunjungan kali ini terselenggara berkat tiket promo
Lion Air yang saya beli 19 Juni 2012 seharga Rp. 704.800,- . Berangkat Jumat
(12 April 2013) dengan JT 154 seat 12A
pukul 11.15. Kembali ke Jakarta Minggu (14 April 2013) dengan JT 157 seat 20F (jendela darurat) pukul 17.15.
Kali
ini saya mendapatkan pengalaman pertama untuk melewati pintu autogate access di counter imigrasi Bandara Soetta. Dengan fasilitas ini saya tidak
perlu antri di loket petugas imigrasi. Awalnya paspor saya diregistrasi
terlebih dahulu di meja dekat pintu masuk area imigrasi. Setelah itu, berhubung
ini pengalaman pertama, saya dipandu oleh petugas melewati autogate. Paspor
dimasukkan dalam kondisi telungkup ke mesin scan; setelah terbaca baru scan
jari telunjuk kanan, maka pintu terbuka dan saya bisa masuk. Lumayan, lain kali
kalau hendak ke luar negeri tak perlu antri di bagian imigrasi bandara.
|
Pintu Masuk Imigrasi Autogate Bandara Soetta |
|
JT 154 menuju Singapore |
Ada
sedikit hambatan saat tiba di Bandara Singapore, yaitu di bagian Imigrasi
bandara. Rupanya saya harus mengisi tempat selama berada di Singapore. Pikir saya tidak usah ditulis tidak masalah, toh bisa saja kita memang akan
mencari-cari penginapan setelah sampai tujuan. Kebetulan saya memang sudah
memesan tempat tinggal, jadi ya tinggal ikuti saja perintah ibu petugas
imigrasi bandara.
Begitu tiba di Bandara Singapore, maka yang saya cari adalah tempat pengisian air minum yang tersedia di depan setiap toilet. Setelah itu mencari map atau peta Singapore untuk panduan perjalanan. Ini saya peroleh di Singapore Visitors Centre yang masih berlokasi di area bandara.
Menginap
di Geylang.
Selama di Singapura saya menginap di i@Backpacker atau kepanjangannya Ideal Backpacker yang beralamat di 89 Geylang Road. Biaya menginap selama dua hari di sini sebesar SGD 28,28. Saya menempati kamar nomor 317 yang berisi dua tempat tidur susun, alias berpenghuni empat orang. Penginapan ini saya pesan 10 April 2013 melalui www.agoda.com dan sepertinya harga yang harus saya bayar merupakan tarif promo. Saat menginap inilah saya mendapatkan kabar adanya kecelakaan Lion Air di Bali (13 April 2013) melalui televisi di kamar dan fasilitas internet di resepsionis yang bisa digunakan gratis.
|
Ideal Backpackers Hostel - Geylang Road |
Tempat
Makan di Sekitar Penginapan Geylang
Kawasan Geylang bila malam tiba akan banyak
tempat makan bermunculan. Pengunjungnya sampai meluber hingga ke trotoar jalan.
Sepertinya kebanyakan adalah sejenis sea
food atau binatang lain seperti kodok. Buat wisatawan kelas backpacker layaknya saya, tempat ini
jelas tak tersentuh.
|
Eating House Geylang Road |
|
Nasi Lemak Eating House SGD 3,7 |
Saya sempat sarapan di tempat makan Eating House yang terletak satu deret dengan penginapan, yaitu Geyang Road. Nomor jalannya saya tidak tahu karena tidak menemukan datanya, baik di reklame yang tertampang di depan maupun di daftar menu. Mungkin nomornya 137. Sarapan nasi lemak lauk ayam haganya SGD 3,7. Tempat makan ini cukup ramai pengunjung pada Minggu pagi. Sebagian pengunjung mengenakan jilbab; jadi bisa dipastikan rumah makan ini halal.
|
G5 Food House - Sims Ave |
Untuk
makan malam, saya mencoba di G5 Food
House yang terletak di kawasan apartemen Sims Ave. Lokasi persisnya di
bawah rel MRT dari arah Stasiun Kallang ke Stasiun Aljunied, di sebelah halte
bus yang berada di antara kedua stasiun dimaksud. Tempat ini semacam kantin
apartemen. Kebanyakan makanan tidak halal. Dua kali saya makan di tempat ini: makan
mie dengan daging itik seharga SGD 3 dan nasi sayur (dua macam sayur) 2 plus ayam seharga SGD 3.
Saya
juga sempat makan malam Di Imam Banana Leaf Restaurant, rumah makan India di pertigaan Lor 1
Geylang dengan Jalan Ayer. Menunya adalah nasi goreng kari seharga SGD 3,5.
Light Rail Transit (LRT)
|
Jalur L R T |
Jalur MRT di Singapura sudah pernah saya
jelajahi. Aktivitas mencoba fasilitas transportasi publik ini yang saya sukai
dalam setiap kunjungan saya ke berbagai tempat. Dalam kunjungan kali ini, saya mencoba
menikmati tiga jalur LRT yang belum pernah saya lakukan, yaitu Bukit
Panjang (12 April 2013), Punggol dan
Sengkang (13 April 2013).
|
Jalur LRT |
|
L R T |
Chinese Garden & Gardens by the Bay
|
Chinese Garden |
Sebagian besar waktu saya alokasikan di kedua
tempat ini: Chinese Garden & Gardens by the Bay. Keduanya memilliki kesamaan
yaitu berupa area taman/kebun dan yang jelas sama-sama gratis biaya masuk area,
sesuatu yang dicari oleh dan memiliki nilai penting bagi wisatawan backpacker.
Transportasi ke kedua tempat itu pun sama-sama mudah karena dekat dengan
stasiun Mass Rapid Transit (MRT). Untuk
ke Chinese Garden turun di stasiun yang sama namanya (Chinese Garden) sedangkan
untuk ke Gardens by the Bay turunnya di stasiun
Byfront.
|
Chinese Garden |
|
Chinese Garden |
|
Gardens by the Bay |
Gereja Katolik Singapore
|
Cathedral of the Good Shepherd
|
Catatan terakhir dalam kunjungan kali ini adalah pengalaman mencari dan
mengikuti misa di Gereja Katolik (“gereja”). Ada
dua gereja yang menurut saya strategis, yaitu Cathedral of the Good Shepherd dan Church
Of Saints Peter and Paul. Berikut adalah gereja dimaksud dan jadwal misanya.
|
Church Of Saints Peter and Paul |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar