Selasa, 28 Mei 2013

Penginapan dan Makan di Geylang Singapore 12-14 April 2013


Ini adalah kunjungan saya yang pertama sebagai backpacker dan menginap di Singapore. Kunjungan sebelumnya adalah sehari sebelum lebaran 2012, setengah hari alias tidak menginap. Kunjungan kali ini terselenggara berkat tiket promo Lion Air yang saya beli 19 Juni 2012 seharga Rp. 704.800,- . Berangkat Jumat (12 April 2013) dengan JT 154 seat 12A pukul 11.15. Kembali ke Jakarta Minggu (14 April 2013) dengan JT 157 seat 20F (jendela darurat) pukul 17.15.

Kali ini saya mendapatkan pengalaman pertama untuk melewati pintu autogate access di counter imigrasi Bandara Soetta. Dengan fasilitas ini saya tidak perlu antri di loket petugas imigrasi. Awalnya paspor saya diregistrasi terlebih dahulu di meja dekat pintu masuk area imigrasi. Setelah itu, berhubung ini pengalaman pertama, saya dipandu oleh petugas melewati autogate. Paspor dimasukkan dalam kondisi telungkup ke mesin scan; setelah terbaca baru scan jari telunjuk kanan, maka pintu terbuka dan saya bisa masuk. Lumayan, lain kali kalau hendak ke luar negeri tak perlu antri di bagian imigrasi bandara.

Pintu Masuk Imigrasi Autogate Bandara Soetta
JT 154 menuju Singapore

Ada sedikit hambatan saat tiba di Bandara Singapore, yaitu di bagian Imigrasi bandara. Rupanya saya harus mengisi tempat selama berada di Singapore.  Pikir saya tidak usah ditulis tidak masalah, toh bisa saja kita memang akan mencari-cari penginapan setelah sampai tujuan. Kebetulan saya memang sudah memesan tempat tinggal, jadi ya tinggal ikuti saja perintah ibu petugas imigrasi bandara.
Begitu tiba di Bandara Singapore, maka yang saya cari adalah tempat pengisian air minum yang tersedia di depan setiap toilet. Setelah itu mencari map atau peta Singapore untuk panduan perjalanan. Ini saya peroleh di Singapore Visitors Centre yang masih berlokasi di area bandara.



Menginap di Geylang.

Selama di Singapura saya menginap di i@Backpacker atau kepanjangannya Ideal Backpacker yang beralamat di 89 Geylang Road. Biaya menginap selama dua hari di sini sebesar  SGD 28,28. Saya menempati  kamar nomor 317 yang berisi dua tempat tidur susun, alias berpenghuni empat orang. Penginapan ini saya pesan 10 April 2013 melalui www.agoda.com dan sepertinya harga yang harus saya bayar merupakan tarif promo. Saat menginap inilah saya mendapatkan kabar adanya kecelakaan Lion Air di Bali (13 April 2013) melalui televisi di kamar dan fasilitas internet di resepsionis yang bisa digunakan gratis.


Ideal Backpackers Hostel - Geylang Road



Tempat Makan di Sekitar Penginapan Geylang


Kawasan Geylang bila malam tiba akan banyak tempat makan bermunculan. Pengunjungnya sampai meluber hingga ke trotoar jalan. Sepertinya kebanyakan adalah sejenis sea food atau binatang lain seperti kodok. Buat wisatawan kelas backpacker layaknya saya, tempat ini jelas tak tersentuh.

Eating House Geylang Road


Nasi Lemak Eating House SGD 3,7

Saya sempat sarapan di tempat makan Eating House yang terletak satu deret dengan penginapan, yaitu Geyang RoadNomor jalannya saya tidak tahu karena tidak menemukan datanya, baik di reklame yang tertampang di depan maupun di daftar menu. Mungkin nomornya 137. Sarapan nasi lemak lauk ayam haganya SGD 3,7. Tempat makan ini cukup ramai pengunjung pada Minggu pagi. Sebagian pengunjung mengenakan jilbab; jadi bisa dipastikan rumah makan ini halal.






G5 Food House - Sims Ave
Untuk makan malam, saya mencoba di G5 Food House yang terletak di kawasan apartemen Sims Ave. Lokasi persisnya di bawah rel MRT dari arah Stasiun Kallang ke Stasiun Aljunied, di sebelah halte bus yang berada di antara kedua stasiun dimaksud. Tempat ini semacam kantin apartemen. Kebanyakan makanan tidak halal. Dua kali saya makan di tempat ini: makan mie dengan daging itik seharga SGD 3 dan nasi sayur (dua macam sayur) 2 plus ayam seharga SGD 3.

Saya juga sempat makan malam Di Imam Banana Leaf Restaurant, rumah makan India di pertigaan Lor 1 Geylang dengan Jalan Ayer. Menunya adalah nasi goreng kari seharga SGD 3,5.








Light Rail Transit (LRT)

Jalur L R T
Jalur MRT di Singapura sudah pernah saya jelajahi. Aktivitas mencoba fasilitas transportasi publik ini yang saya sukai dalam setiap kunjungan saya ke berbagai tempat. Dalam kunjungan kali ini, saya mencoba menikmati tiga jalur LRT yang belum pernah saya lakukan, yaitu Bukit Panjang  (12 April 2013), Punggol dan Sengkang (13 April 2013).



Jalur LRT


L R T






Chinese Garden & Gardens by the Bay

Chinese Garden
Sebagian besar waktu saya alokasikan di kedua tempat ini: Chinese Garden & Gardens by the Bay. Keduanya memilliki kesamaan yaitu berupa area taman/kebun dan yang jelas sama-sama gratis biaya masuk area, sesuatu yang dicari oleh dan memiliki nilai penting bagi wisatawan backpacker. Transportasi ke kedua tempat itu pun sama-sama mudah karena dekat dengan stasiun  Mass Rapid Transit (MRT). Untuk ke Chinese Garden turun di stasiun yang sama namanya (Chinese Garden) sedangkan untuk ke  Gardens by the Bay turunnya di stasiun Byfront.


Chinese Garden


Chinese Garden

Gardens by the Bay




Gereja Katolik Singapore

Cathedral of the Good Shepherd

Catatan terakhir dalam kunjungan kali ini adalah pengalaman mencari dan mengikuti misa di Gereja Katolik (“gereja”). Ada dua gereja yang menurut saya strategis, yaitu Cathedral of the Good ShepherdDescription: https://maps.gstatic.com/intl/id_id/mapfiles/transparent.png dan Church Of Saints Peter and PaulDescription: https://maps.gstatic.com/intl/id_id/mapfiles/transparent.png. Berikut adalah gereja dimaksud dan jadwal misanya.







Church Of Saints Peter and Paul







Tidak ada komentar:

Posting Komentar