Rabu, 25 September 2013

Jakarta - Singapura pp 14-15 September 2013


Berburu tiket promo Air Asia (AA)pada 19 September 2012 tengah malam hanya membuahkan tiket satu kali jalan Jakarta-Singapura seharga Rp. 115.000 untuk penerbangan 14 September 2013 dengan AA QZ 8266. Perjuangan mendapatkan tiket promo balik dari Singapura tak membuahkan hasil. Akhirnya beberapa pekan kedepan mencoba mencari alternatif penerbangan lain. Yang didapatkan kemudian, tepatnya 23 November 2012, adalah Lion Air seharga Rp. 515.300,- untuk penerbangan 15 September 2013 dengan JT 157. Urusan transprotasi selesai sudah.


AA QZ 8266 Siap Tinggalkan Jakarta Menuju Singapura


Boarding AA QZ 8266 14 September 2013 - Bandara Soetta


Hampir setahun kemudian, tiba saatnya merealisasikan hasil perburuan. Inilah kunjungan kedua saya sebagai backpacker (pelancong ransel) yang menginap di Singapore. Kunjungan pertamanya 12-14 April 2013. Ini sekaligus merupakan perjalanan ke Singapura yang pertama bagi saya dengan menggunakan AA. Pesawat berangkat tepat waktu pukul 14.05. Duduk di seat 11 A (window) memungkinkan saya merasa leluasa mengabadikan saat AA menyentuh landas pacu Bandara Changi.

AA 8266 landing position

AA 8266 mendekati Bandara Changi

AA 8266 di atas Bandara Changi

AA 8266 menyentuk landas pacu Bandara Changi


AA berhenti dengan sempurna


Kepergian kali ini benar-benar tak dibekali dengan refeshment informasi yang memadai mengenai tempat tujuan, utamanya keluar dari Bandara Changi. Yah, terlalu percaya diri setelah beberapa kali sowan ke negara singa ini. Tiba di Bandara Changi, begitu keluar dari pintu imigrasi, baru sadar bahwa sudah lupa mendarat di terminal mana dan stasiun MRT ada di sebelah mana. Beruntunglah papan petunjuk cukup jelas. Ingatan mulai terbangun kembali bahwa AA dan Lion Air ada di Terminal 1, sementara Stasiun MRT ada di Terminal 3 sehingga perlu naik Sky Train untuk menghubungkan keduanya.

Suasana Pintu Keluar Imigrasi Bandara Changi

Menanti Skytrain menuju Terminal 3 tempat Stasiun MRT

Begitu tiba di Stasiun MRT Changi, langsung top up Kartu EZ link sebesar SGD 10 (batas minimal pengisian). Dari stasiun ini saya turun di Stasiun Tanah Merah untuk beralih ke MRT jurusan Joo Koon. Tujuan pertama saya adalah penginapan. Kali ini saya menginap di Kallang River Backpackers (Jalan Ayer 8). Untuk singkatnya sebut saja penginapan ini Kallang. Saya telah memesan satu tempat tidur di 6 Bed Mixed Room dengan biaya semalam Rp. 112,428. Pemesanan saya lakukan 3 Juli 2013 melalui www.agoda.com. Lokasi penginapan ini ada di kawasan Geylang, di seberang Stasiun MRT Kallang.

Kallang di Jalan Ayer 8

Saat check in saya diminta deposit SGD 10 sebagai jaminan kunci locker yang nantinya akan dikembalikan saat check out. Sore itu saya istirahat sejenak melihat-lihat suasana penginapan. Duduk santai diteras, menatap pemandangan di depan berupa kereta MRT yang hilir mudik. Depan penginapan adalah tanah lapang sehingga lalu lintas MRT dapat terlihat dengan mudahnya.


Kallang: 6 Mixed Bed Room

Kamar Mandi Kallang, ada air panas

Penginapan menyediakan air minum (panas maupun dingin), teh celup, dan peralatan makan yang semuanya disediakan di teras. Sarapan juga tersedia gratis berupa roti selai. Secara umum, penginapan ini cukup layak untuk penginapan pelancong ransel individual. Harga dan fasilitas yang didapatkan cukup sebanding. Lokasinya benar-benar strategis di dekat Stasiun MRT Kallang.


Teras Kallang, menjadi semacam lobby
Setelah agak tenang beristirahat, malam itu sekitar pukul tujuh saya meluncur ke kawasan Bugis dengan menggunakan MRT. Ini merupakan kunjungan tak terencana, hanya sekedar mengisi waktu. Di kawasan Bugis saya juga hanya melihat-lihat sebentar suasana pusat perbelanjaan yang ada di situ. Cukup sekedar mengenali suasana dan mengingat-ingat tempatnya bagi saya sudah cukup karena saya tidak terlalu menikmati kegiatan belanja.

Imam Banana Leaf Restaurant - Lor 1 Geylang

Setiba kembali di penginapan, saya mampir makan malam. Kali ini pilihan jatuh pada Imam Banana Leaf Restauran yang lokasinya hanya berjarak selisih dua bangunan dari penginapan. Ini merupakan rumah makan India yang buka 24 jam, terletak di Lor 1 Geylang. Begitu dekatnya jarak dengan penginapan, maka menu yang telah tersaji dan kita bayar bisa kita bawa ke teras penginapan. Jadi untuk menikmati makannya kita tidak harus di dalam ruangan restoran yang bersangkutan. Malam itu saya menyantap nasi goreng seharga SGD 3,5.

Nasi Goreng SGD 3,5

Minggu (15 September 2013) pukul 06.30 saya meluncur ke Stasiun Kallang. Pagi itu tujuan saya adalah Garden by the Bay. Untuk ke tempat ini saya keluar dari Stasiun Bayfront. Sejenak saya mengamat-amati lobi hotel Marina Bay yang ada di seberang Garden by the Bay. 


Lobby Hotel Marina Bay
Lobby Hotel Marina Bay


Cuaca mendung pagi itu. Begitu saya hendak beranjak ke Garden by the Bay hujan deras mengguyur. Apa boleh buat, saya berteduh saja sambil sesekali mengambil gambar Garden by the Bay dari kejauhan.  

Garden by the Bay

Garden by the Bay

Garden by the Bay

Garden by the Bay
Garden by the Bay

Garden by the Bay
















Garden by the Bay
Hujan ternyata berlangsung tiada henti meski tak terlalu deras lagi. Saya pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Church Of Saints Peter and Paul yang hanya berjarak beberapa jengkal dari Stasiun Bras Basah. Berangkat dari Stasiun Byfront sekitar pukul delapan pagi dengan harapan bisa mengejar jadwal ibadah (misa) pukul 8.30. Sampai lokasi lima menit sebelum misa dimulai dalam kondisi gerimis. Saat akan mengambil lembar panduan baru sadar bahwa misa dalam bahasa Mandarin. Tak jadi soal, yang penting mengikuti ibadah meski tak bisa menangkap sama sekali maksudnya. 


Church Of Saints Peter and Paul
Church Of Saints Peter and Paul




Selesai ibadah, bergegas kembali ke penginapan Kallang, namun mampir sarapan terlebih dahulu. Kali ini pilihan jatuh di rumah makan Eating House yang terletak di Geylang Road pada ruas antara Lor 1 dan Lor 3. Ini semacam rumah makan Padang, seperti yang tertulis di papan namanya: “Authentic Nasi Padang – Best Mee Rebus in Singapore”. Dilihat dari beberapa tamu berjilbab, kelihatannya ini merupakan salah satu tempat makan makanan halal di kawasan Geylang. Beberapa orang yang habis berolah raga di Minggu pagi itu mampir menyantap mie rebus di tempat makan yang hanya buka pagi sampai siang hari ini. Menu sarapan yang saya pilih adalah nasi uduk seharga SGD 3. 


Eating House - Geylang Road

Nasi Uduk Eating House


Sarapan beres, kembali ke penginapan untuk istirahat sejenak dan check out. Sambil menanti waktu check out, saya menyantap roti tawar selai yang merupakan paket sarapan yang disediakan oleh penginapan.

Masih banyak waktu untuk menanti penerbangan balik ke Jakarta yang dijadwalkan pukul 17.15. Saya pun meluncur ke Stasiun City Hall dengan harapan dari tempat ini akan berjalan-jalan menuju Merlion. Ternyata hujan deras kembali mengguyur Singapura di hari Minggu itu. Saya hanya bisa menikmati jalan di pusat perbelanjaan di sekitar stasiun. Setelah hujan agak reda, saya lihat bangunan gereja di dekat stasiun dan dari peta saya tahu itu Chatedral St. Andrew. Berlari-lari kecil saya menuju ke gereja ini. Saat masuk gereja dan mencoba melihat leaflet atau papan pengumuman jadwal ibadah, seorang ibu memberi tahu bahwa ini bukan gereja Katolik namun gereja Anglican.


Chatedral St. Andrew
Balik dari City Hall saya kembali ke kawasan Geylang dekat lokasi penginapan dan kembali turun di Stasiun Kallang. Tujuan saya adalah makan siang di kantin G5 Food House. Kantin ini terletak di kompleks parkiran apartemen di Sim Ave, namanya: Jalan Besar Town Council – Heart and Home. Ancar-ancarnya adalah halte bis Sim Ave B03. Letaknya di tepi rel MRT tak jauh dari Stasiun Kallang ke arah Stasiun Aljunied. Berbaur dengan pengunjung lain, di antaranya para sopir taxi, saya menyantap makan siang Pork Ribs Rice seharga SGD 3. Menu lain juga cukup bervariasi, baik halal maupun non-halal, dengan harga rata-rata SGD 4 per porsi. 


Balik dari City Hall saya kembali ke kawasan Geylang dekat lokasi penginapan dan kembali turun di Stasiun Kallang. Tujuan saya adalah makan siang di kantin G5 Food House. Kantin ini terletak di kompleks parkiran apartemen di Sim Ave, namanya: Jalan Besar Town Council – Heart and Home. Ancar-ancarnya adalah halte bis Sim Ave B03. Letaknya di tepi rel MRT tak jauh dari Stasiun Kallang ke arah Stasiun Aljunied. Berbaur dengan pengunjung lain, di antaranya para sopir taxi, saya menyantap makan siang Pork Ribs Rice seharga SGD 3. Menu lain juga cukup bervariasi, baik halal maupun non-halal, dengan harga rata-rata SGD 4 per porsi. 
G5 Food House - Sim Ave


Pork Ribs Rice

Akhirnya tibalah saat tuk kembali  ke Jakarta. Kali ini, Minggu (15 September 2013), Lion Air JT 157 menempatkan saya pada seat 9 A (jendela). Pesawat tinggal landas sepuluh menit terlambat dari jadwal seharusnya pukul 17.15. 


Lion Air JT 157 Singapura - Jakarta di Bandara Changi