Rabu, 11 Maret 2015

Jakarta - Jogjakarta 7-8 Maret 2015

AA QZ 7552 siap tinggalkan Bandara Soetta

Data perjalanan: 


Date
Route
Maskapi
Flight
Skedul
Pesan
Harga
Seat
7 Mar. 15
Jakarta - Yogyakarta
Air Asia : PK-AXA
QZ 7552
10.3011.35
22 Apr.14
IDR 419.000
10 E
8 Mar. 15
Yogyakarta - Jakarta
Air Asia:
PK -AXT
QZ7551
16.10 – 17.15
22 Apr. 14

23 C

Dengan penuh percaya diri announcer di Terminal 3 Bandara Soetta mempersilakan penumpang AirAsia (AA) QZ 7552 untuk naik ke pesawat melalui pintu C. Saat penumpang tengah berkerumum di depan pintu C, petugas boarding memberitahukan bahwa penerbangan ditunda sekitar 30 menit karena Bandara Jogja sedang ditutup. 
"Ah, paling lagi ada latihan terbang siswa Angkatan Udara!", demikian batin saya.
Announcer kembali mengumumkan bahwa penerbangan ditunda dan baru akan diberangkatkan pukul 10.40.



Saat tengah berada di pesawat, barulah pilot mengabarkan bahwa saat itu di Bandara Jogja tengah ada kegiatan VVIP, yaitu RI-2 alias Wakil Presiden. Menjelang pendaratan, pilot kembali mengumumkan bahwa pendaratan akan tertunda karena RI-2 sedang dalam proses pemberangkatan atau meninggalkan Badara Jogja. Akibatnya pesawat yang lain diminta untuk menjauh terlebih dahulu. Alhasil, pendaratan kali ini pun mengalami keterlambatan sekitar satu jam lamanya.

AA QZ 7552 tiba di Bandara Jogja

Setelah berada di darat, baru saya dapat informasi bahwa pagi itu RI-2 tengah ada acara di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Sabtu sore sejak sekitar pukul empat, Jogja dilanda hujan lumayan deras. Sore itu saya masih bisa menyempatkan diri ke penjual jamu langganan di Krapayak. Seperti biasa, beli tiga beras kencur dan tiga kunir asam, total Rp. 27 ribu saja. Di tengah suasana hujan saya juga beli rambutan di dua kios buah berbeda. Lumayan, Rp. 12 ribu sudah dapat rambutan enak dalam jumlah yang banyak.

 Kali ini saya sengaja mencari kios buku yang dulu namanya Shopping Center. Rupanya kompleks pertokoan ini sekarang berada di sisi timur Taman Pintar di Jalan P. Senopati. Kendati di situ terdapat kios buku terkenal Social Agency, menurut saya koleksinya tidak terlalu lengkap. Untuk mereka yang membutuhkan buku-buku pelajaran sekolah atau buku berbau agama, saya rasa sudah cukup memadai.

Tak sengaja saya melihat buku lawas berjudul Aku Bukan Gigolo. Saya tebus buku itu dengan harga Rp. 10 ribu. Lumayan untuk teman di bandara dan di udara selama perjalanan pulang ke Jakarta. Di lantai 1, tepatnya di bawah persis tangga menuju lantai 2, saya melihat penjual sampul plastik untuk buku yang bentuknya gulungan. Mumpung lagi ketemu, saya beli juga gulungan sampul ukuran kecil seharga Rp. 30 ribu.

Belik Winongo
Hari Minggu saya sempat ke belik (sumber air) di Sungai Winongo. Aroma lembab sekian puluh tahun lalu di lokasi ini kini tak begitu terasa lagi. Suasananya sudah berubah, lebih terang. Melihat sekilas saja tempat ini sudah cukup untuk sekedar mengingat akan tempat lama.

QZ 7551 siap tinggalkan Bandara Jogja
 Perjalanan balik ke Jakarta tergolong lancar dan tepat waktu. Kali ini AA QZ7551 cukup dipadati penumpang sehingga tak bisa berganti tempat duduk.

 
AA QZ 7551 loading di Bandara Jogja
 
AA QZ 7551 tiba di Bandara Jakarta


Senin, 26 Januari 2015

Jakarta - Yogyakarta 8 - 12 Januari 2015


Data Perjalanan:

Date
Route
Maskapi
Flight
Skedul
Pesan
Harga
Seat
8 Jan. 15 Jakarta - Yogyakarta Air Asia QZ 7550 14.4015.45 25 Dec.14 IDR 372.900 11C
12 Jan. 15 Yogyakarta - Jakarta Air Asia QZ 7557
PK-AXD
12.55 – 14.00 31 Dec. 14 IDR 350.900  29E

 
AirAsia QZ 7550 persiapan berangkat


MenaikiAirAsia QZ 7550 di Bandara Soetta




Seorang Penumpang Memasuki AirAsia QZ 7550
















Sabtu (5 Januari 2015) Saya baru tiba di Jakarta dari Jogja.Kamis (8 Januari 2015) kembali melakukan perjalanan ke Jogja. Sebuah rekor jeda tersingkat bagi Saya untuk pergi ke tempat yang sama. Perjalanan telah direncanakan sebulan sebelumnya sebenarnya, hanya saja pembelian tiket baru bisa dilakukan mendekati pelaksanaan. Itu karena konfirmasi cuti sangat tergantung situasi mendekati hari H. Jadilah momen ini merupakan perjalanan kedua di awal tahun 2015.


AirAsia QZ 7550  tiba di Bandara Jogja

Penumpang AA 7550 mengakhiri tujuan di Jogja

 
Kunjungan ke Jogja kali ini sebenarnya dilakukan bersamaan dengan acara lustrum salah satu perguruan tinggi. Saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk beristirahat merilekskan raga. Beberapa spot yang saya kunjungi antara lain SGPC utara kampus UGM serta pantai Goa Cemara di sebelah Samas. Pantai Goa Cemara memiliki keunikan dari sisi keteduhan suasananya. Sayang, obyek wisata yang masih tergolong baru ini bertaburan sampah di berbagai tempat, termasuk di sekitar pendapa tempat rileks pengunjung. Tempat sampah yang disediakan pengelola sebenarnya sudah lebih dari cukup menurut saya. Dua hal yang menurut saya menjadi penyebab kotornya tempat ini adalah perilaku pengunjung yang sembarangan membuang sampah dan petugas yang tidak sering mengambil sampah.

Tak lupa beli jamu dua kali di Krapyak. Harga masih sama dengan kunjungan sebelumnya: beras kencur Rp. 4 ribu dan kunir asem Rp. 4.500,-. Tentu saja masih disertai antri yang panjang.

AA QZ 7557 siap tinggalkan Bandara Jogja

AA QZ 7557 tiba di Jakarta

Kunjungan ke Yogyakarta Awal Tahun 2015


Data Perjalanan:


Date
Route
Maskapi
Flight
Skedul
Pesan
Harga
Seat
1 Jan. 15 Jakarta - Yogyakarta Air Asia
QZ 7558
05.2006.25 31  Jan. 14 IDR 480.600 26A
2 Jan. 15 Yogyakarta – Jakarta Jatineg. KA Bima
41
21.20 -04.44 2 Jan. 15 IDR 540.000 12A


Rabu (31 Desember 2014) sore sekitar pukul 15.45, di tengah hujan deras yang mengguyur ibukota, Saya bergegas menuju Stasiun Kereta Gambir naik taxi Express putih. Harapannya, Saya akan mendapakan tiket kereta Bima menuju Jogja pemberangkatan pukul 16.20 di harga Rp. 540.000,- Langkah ini saya ambil setelah sejam sebelumnya mendapatkan info dari call center KAI 121 yang menginformasikan bahwa ada tiga pilihan yang masih tersedia untuk ke Jogja petang sampai malam itu: Bima, Gajayana, dan Argo Dwipangga. Pilihan jatuh pada Bima karena diperkirakan sampai Jogja pukul 23.47, berarti bertepatan dengan malam pergantian tahun.


Luar biasa rupanya pergerakan ketersediaan tiket kereta akhir tahun ini. Sesampai di depan loket Stasiun Gambir pukul 16.10,  ternyata tiket sudah tidak ada sama sekali. Akhirnya berdiri memelototi data monitor ketersediaan tiket. Tiba-tiba muncul satu tiket Argo Dwipangga karena ada yang membatalkan. Ragu-ragu; akhirnya tidak saya ambil. Tak lama kemudian muncul tiga seat Gajayana. Ini yang saya inginkan sebenarnya karena kereta berangkat pukul 17.40 alias tidak terlalu malam. Harga tiket ternyata Rp. 565.000,- .
 
Hitung punya hitung, saya putuskan batal naik kereta ke Yogya sore itu. Saya memilih berangkat esok paginya dengan AirAsia pukul 05.20 di harga Rp. 410.000,- sesuai harga yang saya lihat dua jam sebelumnya. Saya pikir ini lebih berharga. Dalam hati saya bergumam, “Dengan ongkos yang relatif sama, saya bisa istirahat sejenak malam ini, menikmati suasana pergantian tahun, dan menempuh waktu perjalanan yang lebih singkat.” Deal !

Bus Hiba Utama Pemberangkatan Pertama Depok 02.00 WIB 
Masih belum puas, Saya coba tanyakan kalau saya beli go show di bandara esok pagi dengan asumsi harga tiket yang sama masih tersedia berapa ongkos yang mesti saya bayar. “Ada processing fee sebesar Rp. 60.000,-,” jawab petugas di seberang sana. Itupun dengan risiko harga yang saya inginkan sudah tidak ada. Pembayaran dengan kartu kredit fee-nya sebesar Rp. 29.700,-. Ya sudah, Saya beli tiket malam itu juga. Bukan main perjuangan saya kali ini untuk mendapatkan tiket dadakan. Hitung-hitung, buat tambah pengalaman.  Sekedar referensi, harga tiket tertinggi Jakarta - Jogja yang pernah saya beli adalah Rp. 567.900,- pada penerbangan 19 November 2013.
 
Pukul 23.30 Saya keluar rumah ke tempat angkot yang akan membawa ke Terminal Depok. Pukul 23.50 naik angkot. Tak ada penumpang lain, kecuali seorang wanita yang tampaknya orang spesial si sopir angkot. Suasana letupan kembang api bertubi-tubi mengiringi perjalanan saya di angkot. Yah, tepat pukul 00.00 pun Saya masih berada di angkot menyaksikan semaraknya detik-detik pergantian tahun.
 
Pukul 00.15 sampailah di loket Bis Hiba Utama yang melayani Depok – Bandara Soetta. Saya siap menunggu pemberangkatan bis pertama pukul 02.00. Sempat melongok keluar sebentar, terlihat panggung hiburan tahun baru di Plaza Depok masih hingar bingar dengan tampilan penyanyi. Setengah jam kemudian lampu panggung padam, acara spesial malam itu pun tuntas. Saya pun masuk dalam kesunyian suasana malam itu di ruang tunggu bis.


AirAsia QZ 7558 siap meninggalkan Jakarta menuju Jogja


AirAsia QZ 7558 tiba di Jogja

AirAsia QZ 7558 membongkar bagasi di Bandara Jogja

 

Dalam kunjungan kali ini prioritas Saya adalah menghadiri acara pernikahan relasi. Pemberkatan pernikahan berlangsung di Gereja Katolik St. Petrus & Paulus Minomartani. Resepsi diselenggarakan di Gedung Pertemuan UPN Ring Road Utara.

Persiapan Upacara Pemberkatan Pernikahan

 Kelompok Paduan Suara Pengiring Pernikahan
 

Kesempatan ini juga Saya gunakan untuk berkunjung ke pusat kerajinan kulit Manding Bantul. Sepatu seharga Rp. 120 ribu, serta dua buah gesper masing-masing seharga Rp. 90 ribu terbeli oleh Saya.

Bagaimana dengan kepulangan ke Jakarta? Untuk kali ini saya naik kereta yang ongkosnya lebih mahal ketimbang pesawat saat keberangkatan. Apa boleh buat, suasana liburan pergantian tahun membuat Saya tidak mudah mendapatkan tiket dadakan. Tiket baru saya beli dua belas jam sebelum keberangkatan.