Jumat, 14 Februari 2014

Jakarta - Yogyakarta pp 9 - 11 November 2013 - Ditolak Check in Mandala



Selama menggunakan jasa pesawat udara, baru kali ini saya mengalami penolakan saat check in di terminal 3 Bandara Soetta. Untuk tujuan ke Yogya kali ini saya menggunakan maskapi Mandala dengan kode penerbangan RI 344. Tiket saya beli pada 14 Agustus 2013 di harga Rp. 296.920,- Jadwal pemberangkatan semula pukul 16.30, namun kemudian ada perubahan menjadi pukul 17.40. 

Rencana awalnya saya tidak menggunakan Mandala, namun Air Asia (AA) Jakarta -Semarang QZ 7564 pemberangkatan pukul 14.45. Tiket saya beli pada 15 Januari 2013 dengan harga super promo, yaitu Rp. 45.000,- termasuk bagasi. Belakangan penerbangan ini dibatalkan dan uang saya dikembalikan ke rekening BCA. Inilah bukti pengembalian (refund) itu yang dananya masuk pada 11 Juli 2013.

11/07

KR OTOMATIS

LLG-CITIBANK BAPINPT. INDONESIA AIRAREFUND PNR D45Z2V
0965
45,000.00
CR
1,950,742.25



Mandala benar-benar tegas menjalankan kebijakan menutup counter check in 45 menit sebelum keberangkatan. Waktu itu terjadi kemacetan menjelang masuk tol Pancoran sehingga bis Damri yang saya naiki baru tiba di terminal 3 Bandara Soetta pukul 17.10, sementara jadwal penerbangan pukul 17.40. Hati kecil saya mengatakan: "Pengalaman yang sudah-sudah maskapai ini selalu terlambat terbang. Sepertinya sekarang juga akan demikian, jadi saya masih akan bisa terbawa ke Yogya". 


Mandala RI 344 siap tinggalkan Bandara Soetta, delay sekitar 1 jam
Berlari menuju counter check in, ternyata counter terlihat sepi calon penumpang. Rupanya penerbangan ke Yogya merupakan penerbangan Mandala yang terakhir dari terminal 3. Terlihat beberapa petugas sudah berkemas-kemas untuk mengakhiri pekerjaan hari itu. Dengan mimik polos, meski hati berdebar-debar tak menentu, saya sampaikan bahwa saya mau chek in penerbangan ke Yogya. Spontan mereka menjawab: "Sudah tutup Pak. Sudah tidak bisa." Saya yakinkan lagi dengan menghiba-hiba bahwa saya tidak membawa bagasi, lagi pula pesat masih akan terbang 30 menit lagi, mestinya bisa. Mereka mengatakan sistem sudah ditutup alias program aplikasi dan komputer sudah dimatikan. Batal deh ke Yogya, batin saya. 

Mandala RI 344 tiba di Bandara Yogya

Meski pada akhirnya harus pulang, saya mencoba bertahan di meja counter dengan memasang wajah memelas sedih. Beberapa kejap kemudian datang petugas membawa handy talky yang mengabarkan bawah pesawat Yogya delay sekitar satu jam. Wajah saya pun berubah berseri-seri, harapan bangkit kembali. Komputer petugas dinyalakan lagi, dan saya pun berhasil chek in, bahkan mendapatkan tempat duduk kelompok depan (6F).


11/07

KR OTOMATIS

LLG-CITIBANK BAPINPT. INDONESIA AIRAREFUND PNR D45Z2V
0965
45,000.00
CR
1,950,742.25



Saat hendak balik ke Jakarta, saya sempatkan mengabadikan pesawat charter (sepertinya pesawat mewah) yang sedang parkir di Bandara Adi Sutjipto. "Siapakah juragan kaya yang mencarter pesawat ini ya?" batin saya.


Sebelum masuk pesawat AA, sempat mengabadikan pesawat charter



Melihat pesawat carter di Bandara Yogya


Siapa gerangan yang menggunakan pesawat Charter ini menuju Yogya















Untuk kepulangan ke Jakata 10 November 2013, saya menggunakan tiket Air Asia QZ 7557 yang saya beli pada 15 Januari 2013 seharga 140 ribu rupiah (catatan: lagi-lagi sombong dengan tiket promo). Saya menempati seat 23 B. Hal yang mengesankan dalam penerbangan ini adalah co pilot-nya wanita, berangkat benar-benar tepat waktu pukul 12.55, bahkan pada saat mendarat awak kabin dengan bangga memberitahukan bahwa pesawat  tiba 17 menit lebih awal dari jadwal. Luar biasa penerbangan kali ini.


Penumpang memasuki AA QZ 7557 tujuan Jakarta

AA QZ 7557 siap tinggalkan Bandara Yogya




AA QZ 7557 tiba di Bandara Soetta

Rabu, 12 Februari 2014

Kunjungan Terakhir ke Yogya 2013, 30 November - 1 Desember - Tamansari



Inilah kunjungan terakhir saya ke Yogyakarta (“Yogya”) di tahun 2013. Bagi saya terasa luar biasa  karena kunjungan ini sudah terencana sebelas bulan sebelumnya, tepatnya 14 Januari 2013. Saat itu saya berhasil mendapatkan tiket promo Air Asia (“AA”) Jakarta – Yogya  pp seharga Rp. 280.000. Berangkat 30 November 2013 menggunakan AA QZ 7552 pukul 10.30, menempati seat 18 B. Balik ke Jakarta  keesokan harinya (Minggu 1 Desember 2013) dengan AA QZ 7551 pukul 16.10, menempati seat 6C.


Para penumpang siap menaiki AA QZ 7552 menuju Yogya

Mengintip Merapi dari AA QZ 7552
Merapi
Satu yang diusahakan untk tak terlewatkan saat berada di Yogya adalah meneguk jamu tradisional di dekat Pondok Pesantren Krapyak. Jamu yang langsung dibikin di tempat, tentu terasa lebih fresh dan original. Kita bisa menyaksikan langsung bahan-bahan apa saja yang dicampur menjadi jamu beras kencur dan kunir asem.

Penjual jamu tradisional Krapayak meladeni pelanggan
Racikan jamu tradisional Krapyak
Nah, inilah untuk pertama kalinya setelah puluhan tahun lewat saya kembali berkunjung ke area wisata Tamansari. Jika pada kunjungan sebelumnya saya masuk melalui pintu gerbang timur, kali ini saya mencoba melewati pintu gerbang utama yang ada di sisi utara. Tepatnya masuk dari bekas Pasar Ngasem.


Area wisata Tamansari dilihat dari depan (Pasar Ngasem)

Lorong Sumur Gemuling Tamansari


Pintu keluar lorong bawah tanah Tamansari



Saya berkunjung ke Tamansari sore hari menjelang Azar. Cuaca begitu bagus dimanfaatkan oleh sejoli yang sepertinya sedang membuat foto pre-wedding. Tampak mesra mereka berpose di berbagai sudut Tamansari. Semoga kini mereka telah menjalani hari-hari bahagia di awal bahtera rumah tangga yang baru dibangun, dan Tamansari menjadi saksi pertautan dua hati.


Sejoli mencari posisi yang tepat untuk berpose

Latihan persiapan pose untuk foto pre-wedding

Dari area Tamansari segera saja saya meluncur ke Bandara Adi Sutjipto untuk kembali ke Jakarta.

AA QZ 7551 siap mengudara meninggalkan Yogya


Akhirnya AA QZ 7551 tiba di Bandara Soetta

Senin, 10 Februari 2014

Jakarta - Yogyakarta pp 19 November 2013


Ini kunjungan yang amat singkat ke Yogyakarta (Yogya) dan dilakukan tanpa perencanaan. Yah, berita duka rekan kerja meninggal di Yogya menjadi trigger untuk menghantar jenazahnya di hari itu (Selasa, 19 November 2013). Keputusan untuk ke Yogya diambil sekitar pukul sembilan pagi; langsung meluncur ke Bandara Soetta untuk beli tiket go show.

Akhirnya saya mendapatkan tiket Air Asia (AA) QZ 7552 untuk penerbangan  pukul 10.30. Ini sekaligus menjadi tiket AA termahal selama saya menggunakan jasa penerbangan ini, yaitu  Rp. 567.900,- Bagi saya yang sering menikmati tiket promo, tentu saja terperanjat melihat besaran angka ini. Tak mengapa, namanya juga pergi mendadak; tahu diri lah.

Sambil menunggu waktu terbang, saya mencari tiket untuk kepulangan pada hari itu juga, sore atau malam harinya. Tiket Lion mahal. Pilihan pun jatuh pada Mandala RI 345 keberangkatan pukul 19.10 di harga Rp. 399.900,-.  

Pesawat pun lepas landas meninggalkan Jakarta sekitar pukul 11.10. Saya berada di tempat duduk nomor 5B. Inilah untuk pertama kalinya saya merasakan duduk di kursi yang disebut sebagai hot seat yang ditandai dengan sandaran warna merah. 

Yogya dari udara
Monumen Jogja Kembali terlihat dari udara

AA QZ 7552 siap landing Yogya

Bandara Yogya terlihat dari sisi utara

Beginilah detik-detik pendaratan di Bandara Adis Sutjipto Yogya.


AA 7552 menyentuh landasan bandara Yogya

Menyusur landas pacu menuju terminal


AA 7552 berhenti dengan sempurna di bandara Yogya
Tiba di Yogya saya bersama beberapa teman langsung meluncur menuju rumah duka tempat pemberangkatan jenazah, tepatnya di kediamana Bpk. Mugiyono, Dusun Kemorosari 2, Piyaman, Wonosari Gunung Kidul. Tiba di tempat pada saat upacara pemberangkatan jenazah sedang berlangsung. Nyaris saja kami terlambat.


Jenazah dimakamkan

Hari itu memang agenda utama kami adalah melayat. Selesai upacara pemakaman dan mampir kembali sejenak di rumah duka, kami kembali "turun" dari Gunung Kidul menuju Bandara Yogya untuk kembali ke Jakarta. Pesawat Mandala yang seharusnya tinggal landas pukul 19.10 mengalami keterlambatan menjadi pukul 20.30. Tentu saja tiba di Jakarta sudah tengah malam. Untungnya tidak perlu waktu lama untuk menemukan Damri menuju Pasar Minggu.


Mandala RI 345 siap meninggalkan Yogya

Mandala RI 345 tiba di Bandara Soetta





k

Jakarta - Bali pp 7-8 Desember 2013


Inilah perjalanan akhir tahun 2013, khusus ke pulau dewata. Didukung oleh Mandala-Tigerair melalui tiket promo. Rincian tiket sebagai berikut :

Date
Route
Maskapi
Flight
Skedul
Pesan
Harga
Seat
7 Des. 13 Jakarta - Denpasar Mandala RI 594 03.1018.00 17Apr. 13 IDR 544.901 21 F
8 Des. 13 Denpasar-Jakarta Mandala RI 595 13.40 – 14.30

12 A


Mandala RI 594 Siap Tinggalkan Bandara Soetta

Berhati-hatilah naik pesawat ini. Peraturannya sangat ketat. Waktu check ini ditutup 45 menit sebelum keberangkatan, sementara antrian penumpang mengular. Sangat singkat waktu yang disediakan untuk check in. Di counter check in Bandara Soetta, saya diminta untuk memotong antrian penumpang tujuan Medan karena check ini sudah mendekati penutupan. Tentu saja hal ini bisa menjengkelkan penumpang tujuan Medan yang sudah antri terlebih dahulu. Andai saja saya tiba di counter check ini lima menit kemudian, bisa jadi saya akan batal terbang. 

Mandala RI 594 Mendarat di Denpasar

Untuk akomodasi yang hanya semalam, saya sengaja pesan mendadak atau mendekati hari keberangkatan. Melalui website Agoda ternyata bisa mendapatkan harga yang cukup baik. Pemesanan saya lakukan pada 6 Desember 2013 sore hari dan menemukan penginapan Bakung Beach Resort, Jln. Kartika Plaza Gang Samodra Tuban Kuta Bali. Harga menginap untuk satu malam adalah Rp. 255,024,-.

Untuk menuju penginapan, saya melewati jalan pintas di belakang parkir motor bandara, menyusuri kawasan Merta Segara dan Wana Segara. 


Bakung Beach Resort


Hati-hati menginap di tempat ini. Ada baiknya sehari sebelumnya kita telpon langsung ke resepsionis untuk memastikan ketersediaan kamar, meski kita telah memesan sebelumnya. Pengalaman buruk saya alami ketika  tiba di tempat penginapan, ternyata kamar tidak tersedia. Ini juga terjadi pada tamu lain yang memesan melalui website pegipegi. Kami diarahkan untuk ke penginapan satunya yang masih di bawah pengelolaan manajemen yang sama. Saya keberatan karena sengaja memilih lokasi ini agar dekat ke pantai dan bandara. Akhirnya pihak penginapan menyiapkan satu kamar yang sebenarnya sudah dikosongkan untuk direnovasi. Perlu beberapa jam untuk persiapan sampai kamar siap saya tempati. Sambil menunggu, saya langsung jalan-jalan ke Pantai Kuta. 


Suasana di Bakung Beach Resort
Minggu pagi saya khusus berjalan-jalan menikmati kawasan Pantai Kuta.


Senja di Ceruk Pantai Kuta


Ceruk di Pantai Kuta

Waktunya singkat, sepulang dari jalan-jalan di pantai saya balik ke penginapan untuk check out agar bisa mampir mengikuti ibadah di Gereja Fransiscus Xaverius seberang Lippo Mall, tak jauh dari penginapan.

Usai ibadah di gereja, bergerak santai menuju Bandara Ngurah Rai untuk kembali ke Jakarta. Pesawat parkir di tempat yang sangat jauh dari ruang tunggu, sehingga penumpang perlu diangkut menggunakan bis bandara. Penumpang sebelah mengeluh buruknya layanan ini karena pendingin di bis tidak berfungsi sama sekali.


Mandala RI 595 Siap Tinggalkan Denpasar

Pesawatnya Berembun

Mandala Tiba di Bandara Soetta




Minggu, 09 Februari 2014

Jakarta - Yogyakarta 8-9 Februari 2014



Nah, ini adalah kunjungan kedua saya ke Yogyakarta (Yogya). Transportasi masih merupakan hasil perburuan tiket promo. Rinciannya adalah sebagai berikut :


Date
Route
Maskapi
Flight
Skedul
Pesan
Harga
Seat
8 Feb. 14
Jakarta - Yogyakarta
Air Asia
QZ 7552
10.3011.35
14 Jan. 13
IDR 280.000
18 F
9 Feb. 14
Yogyakarta - Jakarta
Air Asia
QZ 7551
16.05 – 17.15
14Jan. 13

19 A



AA QZ 7551 siap tinggalkan Jakarta

AA QZ 7551 tiba di Yogya
 Keberangkatan boleh dikatakan tepat waktu, sesuatu yang selama ini jarang saya jumpai untuk setiap penerbangan yang berangkat dari Bandara Soetta. Maka, anggap saja ini sebagai surprise.

Seperti kunjungan sebelumnya, saya menyempatkan diri untuk membeli jamu tradisional di Krapyak dekat pondok pesantren. Empat porsi beras kencur dan empat porsi kunir asem saya tebus senilai Rp.32.000,-, jadi seporsinya adalah Rp. 4.000,- Meski ini penjualnya hanya di emperan depan rumah orang, namun pembelinya mengalir tiada henti. Begitu warung mulai beroperasi, penjualnya nyaris tiada henti memeras jamu untuk para pelanggan. Saya datang pukul lima sore sehingga pembeli sudah banyak yang berdatangan.

Antri beli jamu tradisional di Krapyak Yogya

Saat balik ke Jakarta cuaca di sekitar Bandara Adisutjipto mendung. Dari ruang tunggu saya mengintip pesawat yang akan menerbangkan saya kembali ke Jakarta. Keberangkatan mundur sekitar 15 menit karena faktor antri tinggal landas.

Mengintip AA QZ 7551 dari ruang tunggu Bandara Yogya

AA QZ 7551 siang terbang ke Jakarta

AA QZ 7551 tiba di Bandara Soetta