Selasa, 25 Maret 2014

Jakarta - Perth 24 - 30 Dec. 2013


Inilah perjalanan akhir tahun 2013. Jakarta - Perth - Bali - Jakarta. Mengapa mesti mampir Bali ? Ya, karena untuk tiket pulang saya tak berhasil mendapatkan harga promo, harga yang sangat saya sukai dan harapkan tentunya. Ajaib, setelah sekian tahun tak menaiki maskapi ini, ada sesuatu yang menuntun saya untuk menggunakan pesawat ini dari Bali ke Jakarta. Merpati, itu yang saya pilih setelah membandingkan seluruh harga penerbangan pada tanggal 13 Desember 2013. Terakhir saya menggunakan pesawat ini adalah dari Jambi ke Jakarta sekian tahun silam.

Rincian tiket perjalanan saya adalah sebagai berikut :


Date
Route
Maskapi
Flight
Skedul
Pesan
Harga
Seat
24 Dec. 13 Jakarta - Perth Jetstar JQ 115 20.25 – 01.35 1 Nov. 13 IDR 907.492 21F
30 Dec. 13 Perth - Bali Jetstar JQ 116 10.20 – 13.45 16 Dec. 13 AUD 237.50  9C
30 Dec. 13 Bali - Jakarta Merpati MZ645 19.35 – 20.15 16 Dec. 13 IDR 400.000 18F

Jadilah malam itu, malam natal yang syahdu 24 Desember 2013, saya berada di angkasa. Di saat orang-orang mengikuti misa malam natal di gereja, saya mengangkasa dengan Jetstar JQ116. Merasakan malam natal di udara. Tinggal landas mengalami kelambatan, seperti biasa karena antri di Bandara Soetta. Pengalaman untuk saya, penerbangan di atas pukul delapan malam selalu mengalami kelambatan seperti ini.

Telkomsel kartu Halo tak bisa diandalkan

Tiba di Perth pukul 03.30. Keluar imigrasi sangatlah lancar. Sama sekali tidak ada petugas yang menginterogasi isi bawaan saya, terlebih saat saya sampaikan saya tidak membawa bagasi. Melenggang begitu saja menuju pintu keluar. Kelancaran di urusan imigrasi ternyata berubah menjadi kejengkelan luar biasa saat saya mencoba mengaktifkan menu paket roaming kartu Halo saya. Belajar dari pengalaman sebelumnya di berbagai negara, dengan menekan *266# dan mengikuti perintah yang muncul kemudian, dalam waktu tak sampai 3 menit saya sudah mendapatkan konfirmasi bahwa paket saya telah aktif. Kali ini benar-benar menjengkelkan sampai setengah jam tidak juga ada SMS konfirmasi.

Sesuai pesan yang saya terima dari operator di Jakarta sebelum berangkat, saya mencoba menghubungi 1111 yang konon kabarnya gratis. Apa yang terjadi? Saya tidak bisa menghubungi nomor ini dari Perth. Berhubung saya butuh, saya menghubungi alternatif satu lagi yaitu +628110000333. Antara yakin dan tidak yakin apakah ini gratis atau tidak. Setelah memeriksa data, operator mengatakan permintaan paket roaming saya sudah masuk namun memang belum terkonfirmasi. Saya diminta menunggu. Hampir 50 menit tanpa kabar, saya menghubungi operator beberapa kali lagi. Jawabannya sama: sedang ada gangguan, ditunggu saja. Kejengkelan pun memuncak, saya butuh untuk mengaktifkan BB saya menghubungi sobat yang hendak menjemput. Akhirnya saya relakan untuk menelpon sobat tersebut dengan konsekuensi terkena tarif roaming, bukan paket.

Konfirmasi baru saya dapatkan tanggal 25 Desember 2013 sore hari. Benar-benar mengecewakan, saya hanya punya waktu beberapa jam untuk bisa menggunakan paket sampai pulul 00.00 hari itu.


Misa Natal di Perth
Ini masuk dalam catatan sejarah pribadi, untuk pertama kalinya saya mengikuti misa natal di luar negeri. Kali ini saya mengikuti misa natal 25 Desemper 2013 pukul 10.00 di gereja Our Lady Help of Christian di kawasan East Victoria Park. Tidak begitu banyak umat yang hadir, kemungkinan karena puncak misa sudah dilakukan malam sebelumnya saat saya masih di pesawat Jakarta - Perth. 

Perth Domestic Airport
Berbagai spot sudah perhan saya singgahi pada kunjungan-kunjungan sebelumnya. Maka, kali ini saya tak begitu berselera untuk bepergian selama di Perth. Lebih baik menemani sobat di rumah, mengamati keseharian mereka. Kebetulan kondisi kesehatan tak begitu prima, bersin-bersin dah pilek berat. 
Bandara Domestik Perth
Satu-satunya kepergian yang saya sengaja adalah mencoba tranportasi publik (bis) untuk berjalan-jalan ke terminal domestik Bandara Perth. Siang itu, 27 Desember 2013, saya menjajal Bis Transperth route 99, transit di  Belmont Forum berganti dengan route 37. Pulangnya dengan route yang sama, hanya di Belmont Forum ganti route 98. Itulah pengalaman melintasi route East Victoria Park - Bandara Perth.


Canning Market
Sabtu (28 Desember 2013) pagi, saatnya untuk mengikuti perjalanan teman belanja stok bahan masak. Tujuan utamanya adalah ke Canning. Di sini ada pasar khusus yang berjualan ikan dan daging segar. 



Tidak seberapa jauh dari pasar, saya mampir ke supermarket milik orang Indonesia. Barang-barang konsumsi produk Indonesia banyak dijual di sini, ditambah produk Melayu. Karyawan supermarketnya pun orang Indonesia. Iringan musik yang diperdengarkan pun berbahasa Indonesia, saat itu yang diputar adalah albumnya Vina Panduwinata. Benar-benar serasa di Indonesia, apalagi mayoritas pelanggan berdialog dengan Bahasa Indonesia, maka lengkap sudah nuansa Indonesia di tempat ini.



Kasir supermarket orang Indonesia

Pelanggan supermarket kebanyakan orang Melayu

Meninggalkan Perth

JQ 116 Siap Tinggalkan Perth
Senin (30 Desember 2013) saatnya harus balik ke Indonesia. Penerbangan Jetstar menuju Bali berlangsung tepat waktu dan lancar. Meski ini penerbangan budget, disediakan juga hiburan movie, sesuatu yang tidak saya jumpai sebelumnya. Movie bukan disajikan di sandaran kursi depan tempat duduk, namun melalui sabak (tablet) yang disewakan. 

Nonton Film via tablet di JQ 116


JQ 116 tiba di Bali

Pesawat tiba di Bali menjelang sore. Berhubung penerbangan lanjutan ke Jakarta masih sekitar pukul depalan malam, saya masih berkesempatan jalan-jalan ke kampung di sekitar Bandara Ngurah Rai dan kampung-kampung di sekitar pantai Kuta. Saya melintas kampung yang nama gang-nya berbau Segara


Latihan Gamelan di Br. Segara Kuta


Penjual Sate Lilit di Depan Br. Segara


Anak kecil beli sate lilit














Lumayanlah petualangan kecil sekitar dua jam di seputaran pantai Kuta. Saatnya ke bandara lagi untuk naik Merpati ke Jakarta. Renovasi bandara yang telah berlangsung-langsung rupanya belum juga usai. Situasinya benar-benar darurat. Lihatlah, banyak penumpang yang tidak tertampung di tempat duduk ruang tunggu. Mereka lesehan memenuhi pinggir lorong bandara.


Penumpang tak Tertampung di Bandara Ngurah Rai


Merpati MZ 645 siap tinggalkan Denpasar

Infligt Magazine Merpati

MZ 6456Tiba di Bandara Soetta









Jakarta - Kuala Lumpur 12 - 14 Oktober 2013



Transportasi

Selasa (15 Oktober 2013) adalah hari libur Idul Adha. Maka, jadilah Senin (14 Oktober 2013) menjadi hari kejepit yang saya ambil sebagai hari cuti. Perburuan tiket promo pun saya lakukan pada 22 November 2012 dan membuahkan tiket Lion Air dengan kode booking OXKQND dibeli harga Rp. 698.700 (Victor Class). Selengkapnya adalah ini :

Date
Route
Maskapi
Flight
Skedul
Pesan
Harga
Seat
12 Okt. 13 Jakarta – Kuala Lumpur Lion Air JT 280 11.4014.40 22 Nov. 12 IDR 698.700 31C
14 Okt. 13 Kuala Lumpur  - Jakarta Lion Air JT 281 15.30 – 16.35

?

JT 280 siap meninggakan Bandara Soetta menuju KL

Ini menjadi kunjungan pertama saya ke Malaysia melalui Kuala Lumpur International Airport (KLIA) setelah kunjungan sebelumnya sekitar 2003 akhir. Dalam kunjungan ini saya relatif easy going. Dalam keadaan kesehatan yang kurang prima, saya tidak menargetkan akan pergi kemana selama di Kuala Lumpur (KL). Toh sebelumnya untuk tahun 2013 ini saya sudah dua kali ke KL melalui Low Cost Carrier Terminal. Pada saat berangkat target saya hanya bernostalgia melihat-lihat KLIA setelah sepuluh tahun lewat.  

Penumpang memasuki JT 280

Transportasi dari KLIA ke KL Sentral


Tiba di KLIA saya menyusuri setiap lantai bandara agar mata ini familiar dengan sudut-sudut bandara. Untuk menuju KL Sentral (tempat penginapan), saya menggunakan bis. Saya tahu ada kereta ke sana, namun ongkosnya lebih mahal. Saya juga ingin pengalaman baru. Dari KLIA ke KL Sentral menggunakan Coach Bus. Terminal pemberangkatan bis ini lokasinya terpisah dari bangunan Bandara. Untuk menuju terminal, dari ground floor kita keluar atau menyeberang. Di counter bis ini banyak penjual makanan atau kantin. Pemberangkatan bis setiap jam sekali. Kalau dari KL Sentral pemberangkatan bis mulai pukul 05.00 sampai pukul 11.00. Harga tiketnya MR 10.



Tempat penitipan tas di KL Sentral 

Penginapan Central Lodge Guest House di KL Sentral

Halaman depan Central Lodge Guest House
Kali ini saya menginap di Central Lodge Guest House yang lokasinya tak jauh dari KL Sentral. Untuk menuju ke penginapan ini, lurus saja ikuti arus keluar penumpang bis yang turun di KL Sentral, menyeberang traffict light pertama. Jalan  lurus sedikit lagi, kemudian lihat kanan jalan di perempatan lampu merah Jalan Abdul Samad. Nah, di sudut antara Jalan KL Sentral dengan Abdul Samad itulah penginapan ini terletak. Tepatnya di Jalan Tun Sambathan 4 No. 27A (lantai 4), Brickfields, Kuala Lumpur.

Pintu Masuk Central Lodge di Samping Karaoke

Penginapan ada di gedung yang sama dengan tempat karaoke di lantai 1. Oleh karenanya untuk menuju ke penginapan kita melewati tangga darurat di sampaing karoke menuju lantai 2. Dari sini kita menggunakan lift untuk menuju resepsionis penginapan yang ada di lantai 4.

Kamar paling depan berjendela
Booking untuk menginap dua hari di sini saya lakukan melalui www.hostel.com dengan membayar USD 3. Pada saat kedatangan saya diminta untuk  membayar kekurangannya sebesar RM 57 serta deposit untuk kunci kamar sebesar RM 10 yang akan dikembalikan saat check out.

Beruntung saya mendapatkan kamar berjendela, terletak pada sudut depan. Dari sini kita bisa melihat pemandangan di seberang jalan. Kamar tidak ada fasilitas AC, namun terpasang kipas angin besar di sudut atas ruangan. Kamar mandi bersama dengan fasilitas air panas terlihat cukup bersih, ada tiga buah terletak di belakang.   




Bisa melihat pemandangan seberang jalan

Seperti hostel kebanyakan, penginapan ini menyediakan standar sarapan berupa roti. Di berbagai tempat ada aturan/ketentuan jika kita ingin menginap di sini. Air minum isi ulang tersedia untuk minum di dalam, tidak diperkenankan mengisi botol. Ada penambahan biaya jika kita membutuhkan handuk (RM 4) dan selimut (RM 5). Untuk fasilitas internet kita harus membayar RM 3 untuk jam pertama dan selanjutnya RM 1,5. Bila tinggal dua hari atau lebih maka fasilitas internet dapat kita nikmati dengan gratis.


Church of Our Lady of Fatima

Pada kunjungan sebelumnya saya pernah mengikuti ibadah di Gereja Holy Rosari yang terletak di Jalan Tun Sambathan. Rasanya terlalu jauh. Maka saya memutuskan untuk mencari alternatif yang sudah saya siapkan sebelum keberangkatan ke KL kali ini. Hari pertama tiba di KL, petang itu, saya pun menyusuri Jalan Tun Sambathan. Di sudut pertemuan Jalan Tun Sambathan dan Jalan Abdul Samad tersua Church of Our Lady of Fatima.



Church of Our Lady of Fatima persisnya terletak di Jalan Sultan Abdul Samad, Brickfields, 50470 Kuala Lumpur. Masih terlalu sore saat saya tiba Sabtu sore itu. Misa belum mulai. Saat itu sedang berlangsung bangian akhir dari pemberkatan pernikahan pasangan India. Ya, sebagian besar umat di gereja ini sepertinya memang warga keturunan India.


Misa akhir pekan di gereja ini dilaksanakan beberapa kali. Misa Sabtu pukul 18.30, sedangkan misa Minggu pukul : 07.00, 08.30, dan 10.30. Sabtu petang itu pun akhirnya saya mengikuti misa pukul 18.30. Pulangnya mampir makan malam di Medan Selera KL Sentral, merogoh saku RM 4 saja.


Menjelang Misa di Gereja Our Lady of Fatima KL Sentral

Dinner hari pertama: RM4 di Medan Selera



Tanjung Malim


Menikmati perjalanan kereta; ya, inilah favorit saya. Dalam kereta saya bisa duduk santai, mengamati pemandangan sepanjang jalan, cara termudah untuk menyisir gambaran kota yang kita kunjungi secara cepat. Sambil istirahat dan melamun selama perjalanan juga tidak masalah. Benar-benar liburan yang santai.

KL Station


KL Station
Akhirnya kesampaian juga menikmati perjalanan kereta KL Sentral - Tanjung Malim, satu-satunya jalur kereta yang belum pernah tertuntaskan oleh saya dalam kunjungan-kunjungan sebelumnya. Dengan membayar tiket RM 7 sekali jalan, Minggu 13 Oktober 2013 tercatat sebagai hari bersejarah dimana saya berhasil menyelesaikan melintas seluruh jalur kereta dalam kota KL. Balik ke KL Sentral lagi, saya sempatkan mampir makan sore di Medan Selera. Kali ini harga yang harus saya bayar untuk mengenyangkan perut adalah RM 5.


KL Station

KL Station

KL Station