Pendarku: Bandung - Semarang 28 Desember 2015

Wings Air IW 1896 di Bandara Bandung

Pengalaman pertama, apapun kejadiannya, akan terekam dengan baik dalam ingatan. Ini pula yang terjadi padaku dalam perjalananku kali ini. Pertama kali menempun perjalanan Bandung - Semarang, sekaligus pertama kali menggunakan pesawat melintasi jalur tersebut.

Bandung? Ya, aku sering ke Bandung. Namun, berada di Bandara Bandung baru inilah kali pertama, tepatnya pada Senin (28 Desember 2015). Terkaget-kaget awalnya saat tiba di bandara. Suasana di luar demikian sempit, padat, dan terkesan semrawut. Suasanya mengingatkanku pada bandara darurat di Jogja setelah gempa besar memporakporandakan Jogja. Semoga ini terjadi hanya karena bandara sedang ada renovasi. Rupanya kepadatan ini terjadi juga di dalam fasilitas bandara. Diawali dengan antrian mengular hanya untuk masuk ke bandara. Ruang tunggu dan ruang check-in benar-benar tidak begitu layak untuk disebut sebagai bandara.

Wings Air IW 1896 sesaat sebelum tinggal landas

Kali ini aku menggunakan maskapi Wings Air IW 1896, pemberangkatan Bandung 28 Desember 2015 pukul 17.40. Karena tiba di bandara lebih awal, maka aku masih bisa memilih seat. Sesuai keinginan, aku mendapatkan seat 7F window. Di sampingku adalah mahasiswa fresh graduate Teknik Informatika ITB, penduduk asli Semarang yang akan berlibur ke kota asal.

Penumpang hanya melewati satu pintu di Wings Air

Unik juga pesawat jenis ATR dengan kode PK-WGM yang kunaiki ini. Ada dua pintu, namun masing-masing memiliki peruntukan yang berbeda. Pintu depan untuk bagasi, pintu belakang untuk penumpang. Kecepatan dan tinggi jelajahnya berbeda dengan pesawat jenis Airbus yang biasa kunaiki. Terbang pada ketinggian 15 ribu kaki dan waktu tempun Bandung - Semarang satu jam sepuluh menit. Tiba di Semarang sudah dalam keadaan gelap sehingga tidak bisa melihat-lihat pemandangan Semarang dari atas menjelang pendaratan.